Kita
harus menyadari, bahwa pembeli atau yang biasa disebut di dalam dunia bisnis
dengan nama konsumen adalah raja.
Sedangkan seorang pengusaha atau
pebisnis harus lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi dan melayani
konsumen atau raja.
Tujuan sebenarnya hanyalah satu,
yakni bagaimana agar konsumen semakin suka dengan layanan dan produk yang kita
sajikan kepadanya.
Untuk memperlakukan konsumen sebagai
raja, tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan, tapi seorang pebisnis
atau produsen, harus sesering mungkin memberikan arahan dan petunjuk kepada
karyawannya atau biasa di sebut dengan Pelatihan (pendidikan dan latihan)
secara bergantian.
Bernilai Uang
Hal
tersebut dimaksudkan agar karyawan lebih kreatif dan inovatif dan terbiasa dalam memberikan layanan terbaik dan tidak
membosankan kepada konsumen.
Jika
layanan terbaik sudah dilakukan oleh karyawan, maka untuk menjadikan sesuatu
bernilai uang tidaklah sulit, bahkan konsumen tidak akan merasa produk yang
dibelinya itu bernilai mahal bahkan sangat mahal bila dibandingkan dengan
tempat lainnya dengan produk sama yang dijualnya.
Sehingga
dengan demikian, maka pebisnis mendapat keuntungan atau laba yang lebih banyak.
Akan tetapi, yang perlu diingat, keuntungan yang dicapai merupakan berkat
kerjasama atau kerja tim antara pebisnis dengan karyawannya yang dilakukan
secara terus-menerus.
Berfoya-foya
Keuntungan
atau laba yang dipereoleh, tentunya tidak dihabiskan begitu saja untuk
kesenangan atau berfoya-foya, tetapi lebih
difokuskan untuk menambah jumlah dan varian produk yang dijual, agar
pembeli tidak merasa bosan dengan produk yang jual.
Di
sisi lain, pihak pebisnis, harus menyisihkan laba yang diperoleh untuk
kesejahteraan karyawannya. Hal ini, untuk mengantisipasi jika
karyawan mengalami gangguan kesehatan
atau kebutuhan yang tidak terduga bersifat primer maupun sekunder.
Walaupun
di dalam Undang Undang Ketenagakerjaan setiap industri atau perusahaan yang
mengerjakan tenaga kerja minimal sepuluh orang atau lebih, wajib menyertakan
karyawan atau pekerjanya menjadi anggota Jamsostek (jaminan sosial tenaga
kerja)
Kebutuhan
untuk tetap menjaga kesehatan bagi karyawan sangat diperlukan, agar tetap prima
dalam memberikan layanannya kepada konsumen, sehingga pergerakan atau
perputaran manajemen perusahaan tidak akan berhenti karena kesehatan karyawan
terganggu atau bangkrut karena kekurangan modal untuk usaha.
Keimanan dan Ketakwaan
Pada
bagian yang lain untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, perusahaan sudah seharusnya menyelenggarakan kegiatan kerohanian kepada karyawannya di luar jam
kerja.
Hal
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjamasa antar-karyawan dan memumpuk rasa
kejujuran dan kesabaran antara karyawan
dan manajemen dalam menghadapai permasalahan
di perusahaan.
Jika
azas kebersamaan sudah terjalin antara pihak manajemen dangan karyawan, maka
yang terjadi adalah rasa kekeluargaan, sehingga semua pekerjaan dilakukan
dengan penuh kesadaran dan suka hati yang dilandasi rasa kebersamaan dan
kekeluargaan. Maka dampak positif bagi
perusahaan dapat dirasakan pihak manajeman dan karyawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar